Kamu tahu, bagaimana rumah
menjadi tempat ternyaman bagi penghuninya. Karena hanya di dalam rumahlah kita
bisa menjadi diri kita sendiri. Tanpa berpikir pandangan orang lain. Aku tidak
memiliki banyak kegiatan di dalam rumah, namun aku begitu suka berada di dalam rumah.
Jika kau tanya, bagian rumah mana yang menurutku menjadi tempat paling nyaman? Aku
akan menjawab kalau itu adalah KAMARKU. Yah, aku begitu menyukai kamarku itu.
meski tak sebagus punyamu. Akubanyak menyimpan kenangan di dalam kamarku. Dari aku
ketawa-tawa sendiri hingga menangis tanpa sebab. Oh ya, kegiatanku kalau di
dalam rumah mulai dari bangun tidur, bersih-bersih, masak sampai persiapan
berangkat kerja. Sepulang kerja paling sholat, makan, kalau sempat yah tidur
siang. Kalau malam yah kadang nggak ngapa-ngapain karena itu waktu buat kumpul
keluarga. Ngobrol sana sini sama Ibu. Sampai waktunya tidur. Dan hari ini
adalah hari terakhir liburan kerjaku setelah satu bulan lebih libur.
Hari terakhir libur yang
sedikit kalut, karena suasana hati yang bimbang. Usia 23 menjadi usia paling
rawan untuk tawaran menikah. Yah kemaren, dalam satu hari ajakan menikah
langsung dua sekaligus. Aku bisa apa? Menikah bukan perkara kita memilih suami
atau pasangan hidup. Namun, kita harus berpikir untuk memilih seorang pria yang
mampu menjadi panutan bagi anak-anakku kelak. Menikah juga perkara setelah ijab
ya sudah. Hidup ada aku dan kamu. Tidak seperti itu. Tapi menikah butuh
pertimbangan yang benar-benar matang karena kita akan hidup bersamanya selama
hidup kita. Di sisi lain, menikah juga merupakan suatu ibadah yang mesti
disegerakan. Mengenai perihal itu, aku setuju. Namun ketika dihadapkan dengan
pilihan langsung itu juga menjadi keputusan yang sulit bukan? Bagaimana aku
bisa menjalani hari-hari nanti dengan orang yang sebelumnya belum pernah kita
kenal sama sekali. Tapi aku juga tidak mampu menolak secara langsung. Aku tidak
memiliki bakat menyakiti orang lain. Oh, apa menyakiti itu merupakan bakat? Anggap
aja begitu. Hehe
Baiklah, sudah waktunya kisah
ini berakhir. Next time kita kan jumpa lagi jika nanti kisah pernikahanku
menarik untuk diceritakan. Doakan aku segera menemukan sosok imam yang baik
buatku, baik buat keluargaku, dan baik untuk orang-orang disekelilingku. Dan doakan
aku dapat jadi makmum yang baik menurut imamku nantinya. Hehe. AMIINN!!!