Kamis, 12 Juli 2018

LAST HOLIDAY IN MY DREAM HOUSE


Kamu tahu, bagaimana rumah menjadi tempat ternyaman bagi penghuninya. Karena hanya di dalam rumahlah kita bisa menjadi diri kita sendiri. Tanpa berpikir pandangan orang lain. Aku tidak memiliki banyak kegiatan di dalam rumah, namun aku begitu suka berada di dalam rumah. Jika kau tanya, bagian rumah mana yang menurutku menjadi tempat paling nyaman? Aku akan menjawab kalau itu adalah KAMARKU. Yah, aku begitu menyukai kamarku itu. meski tak sebagus punyamu. Akubanyak menyimpan kenangan di dalam kamarku. Dari aku ketawa-tawa sendiri hingga menangis tanpa sebab. Oh ya, kegiatanku kalau di dalam rumah mulai dari bangun tidur, bersih-bersih, masak sampai persiapan berangkat kerja. Sepulang kerja paling sholat, makan, kalau sempat yah tidur siang. Kalau malam yah kadang nggak ngapa-ngapain karena itu waktu buat kumpul keluarga. Ngobrol sana sini sama Ibu. Sampai waktunya tidur. Dan hari ini adalah hari terakhir liburan kerjaku setelah satu bulan lebih libur.
Hari terakhir libur yang sedikit kalut, karena suasana hati yang bimbang. Usia 23 menjadi usia paling rawan untuk tawaran menikah. Yah kemaren, dalam satu hari ajakan menikah langsung dua sekaligus. Aku bisa apa? Menikah bukan perkara kita memilih suami atau pasangan hidup. Namun, kita harus berpikir untuk memilih seorang pria yang mampu menjadi panutan bagi anak-anakku kelak. Menikah juga perkara setelah ijab ya sudah. Hidup ada aku dan kamu. Tidak seperti itu. Tapi menikah butuh pertimbangan yang benar-benar matang karena kita akan hidup bersamanya selama hidup kita. Di sisi lain, menikah juga merupakan suatu ibadah yang mesti disegerakan. Mengenai perihal itu, aku setuju. Namun ketika dihadapkan dengan pilihan langsung itu juga menjadi keputusan yang sulit bukan? Bagaimana aku bisa menjalani hari-hari nanti dengan orang yang sebelumnya belum pernah kita kenal sama sekali. Tapi aku juga tidak mampu menolak secara langsung. Aku tidak memiliki bakat menyakiti orang lain. Oh, apa menyakiti itu merupakan bakat? Anggap aja begitu. Hehe
Baiklah, sudah waktunya kisah ini berakhir. Next time kita kan jumpa lagi jika nanti kisah pernikahanku menarik untuk diceritakan. Doakan aku segera menemukan sosok imam yang baik buatku, baik buat keluargaku, dan baik untuk orang-orang disekelilingku. Dan doakan aku dapat jadi makmum yang baik menurut imamku nantinya. Hehe. AMIINN!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar